Pintar Bodoh apa Bodoh Pintar. Inilah fakta yang seringkali kita temui di lingkungan kita sensiri dan mungkin termasuk saya dan anda. Orang bodoh katanya sulit untuk dapat kerja, akhirnya terpaksa berbisnis.
Agar bisnisnya berhasil maka orang bodoh mencari dan merekrut orang
pintar. Sehingga bisnis orang bodoh makin berkembang dan berkembang.
jadi bisa di katakan sekarang yang jadi bos siapa, yup Anda benar Orang
Bodoh lah yang menjadi bosnya orang pintar, jadi Anda milih mana jadi Orang Bodoh pa Orang Pintar.
Pintar Bodoh apa Bodoh Pintar.
Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka rekrut orang pintar untuk
memperbaiki yang salah Walhasil, orang bodoh memerintah orang pintar
untuk keperluannya. Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah dan
mencari kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk
membayar orang pintar. Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan
sesuatu yang dipikirkan panjang-panjangoleh orang pintar. Walhasil orang
pintar menjadi staf orang bodoh.
Pintar Bodoh apa Bodoh Pintar.
Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang pintar yang
bekerja Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pintar akan
menghabiskan waktu utk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang
bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
Pintar Bodoh apa Bodoh Pintar. Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa dijadikan duit
Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan pekerjaan Bill Gates, Dell, Henry Ford, Liem Swie Liong tidak
pernah dapat S1, tapi menjadi kaya. Ribuan orang pintar bekerja utk
mereka dan ribuan jiwa keluarga bergantung pada mereka.
PERTANYAAN :
- Mendingan jadi orang pinter atau orang bodoh?
- Pinteran mana, orang pinter atau orang bodoh?
- Mana yang lebih susah, orang pinter atau orang bodoh?
KESIMPULAN :
Jangan lama-lama jadi orang pintar
Jadilah orang bodoh yang pintar, daripada jadi orang pintar yang bodoh
Kata kuncinya adalah 'risiko' dan 'berusaha'.
Karena orang bodoh berpikir pendek, maka dia bilang risikonya kecil,
selanjutnya dia berusaha agar risiko betul-betul kecil. Orang pintar
berpikir panjang, maka dia bilang risikonya besar, selanjutnya dia tidak
berusaha mengambil risiko tersebut, dan mengabdi pada orang bodoh.
Di manakah posisi kita saat ini? Berhentilah meratapi keadaan kita yang
sekarang. Ini hanya sebuah refleksi dari semua Retorika dan Dinamika
kehidupan. Semua pilihan dan keputusan ada di tangan kita untuk
merubahnya. Satu yang pasti bukti bahwa kita Berdoa adalah melakukan
tindakan atau action. Karena kesuksesan tidak terletak pada harapan tapi
lebih kepada pelaksanaannya. Setiap manusia pasti takut menghadapi
resiko tapi resiko terbesar adalah ketika takut menghadapi resiko itu
sendiri. Jadi Bodoh Pintar apa Pintar Bodoh.
Belum ada tanggapan untuk "Orang bodoh Vs Orang Pintar?"
Post a Comment